Senin, 21 Maret 2011

Keroyokan

La gmana jadinya”
“Duch gue ga bisa Vin,..Cowo gue lagi nunggu nich”
“Payah dech, Lu masih jalan ma si Jack??”
“Iya, Ga tau dech gue..Liat nanti aja jadinya”
“Kan gue dah bilang tuch cowo ga bener, masih jalan ma Lu aja dia udah macem-macem”
“Iya gue tau, tapi kan itu baru katanya”
“Udah cape dech, gmana lu aja”
“Iya dech, ya gue cabut dulu dech ya, ga enak gue dia dah tunggu di Kost Vic”
“Ok dech, bye-bye ati-ati lu,”
Ya gitu dech Si Stella, cape gue dah di bilang kalo si Jack itu Cuma pengen make dia, daripada gitu mending kita morotin cowo-cowo kaya dulu, biasa minta ini, itu, ach,.. Asik dech, tapi gue ga tau juga, pa gue mank bener-bener gak pengen dia dibego-begoin cowo, atau gue iri ma dia ya??Ya gue ga mau munafik, mank bener sich semua orang juga tau kalo gue ma Stella bias dibilang cewe ga bener,..
Ya kita mank suka manfaatin cowo buat kepentingan kita, tapi apa salah, cowo-cowo mata keranjang gitu Cuma pengen ?make? kita doankz,.. Ya ga salah Tuhan dah ga ngasih gue Wajah ma Body yang jauh di atas rata-rata buat mikat cowo, Kalau semua yang diciptakannya itu baik, kenapa juga gue musti ngeras bersalah karena manfaatinnya..Bener gak??Ya BT nich gue, mau ngajakin siapa temenin gue Jalan ya??Hmm, coba gue ejak si Frans bisa gue porotin lagi, mudah-mudahan aja lagi ga ma si Stef dia..
Aku pun mencoba menghubungi Frans,..Ya sebatas miscall sich, tapi gue tahu, pasti langsung dibales ma dia, 1…2…3…
“Halo cantik, ada apa nich????” Sambut Frans
“Hehehe, Lu da waktu ga ???”
“Oooo, selalu ada buat bidadari-ku,?Mau kemana manis???”
“Temenin gue yuk,..Mau ga?? Mau Ke Salon nich..” Rayuku..
“Ok, Kamu dimana?? Aku jemput dech,..”
“Langsung aja kedepan, Udah disini koq..”
“OK dech,..” Jawab Frans, sambil memutuskan hubungan telepon..OK, masalah dah beres, bisa gue porotin lagi si Bego itu, hehehe,?Tak lama, Mercedes C-class-nya hitamnya muncul,
aku pun segera menghampiri mobil itu, dan segera membuka Pintunya, dengan senyum mesum dia sudah menyambut ku..
“Buru-bura gak??” Tanya ku basa-basi..
“Ah, gak koq, mau kemana aja pasti dianter..” Jawabnya..
“Temenin gue yuk, Mau Blow nich, kayaknya rambut gue juga dah ga bagus,..”
“Hmmm, Ok dech, tapi kayaknya masih cantik dech,..”
Biasalah, bajingan ini memang memuakan, dia ga pernah perduli ma cewenya, padahal cewenya cantik loh,..Ah mank gue peduliin, yang penting kan gue senang..Mobil kami pun meluncur, tak lama kami sampai di Plaza Senayan, ya sengaja, selain Salon disini udah langganan gue, ya abis ini kan gue bisa shooping, hmm, kayaknya lebih pantes dibilang morotin,..Hehehe..
Setelah 3 jam menunggu-ku Frans yang tampak kesal di ruang tunggu tadi karena menunggu ku, Creambath, Blow, sedikit Cut dan Mani-Padi, begitu melihat aku mendekat, wajahnya langsung berubah, seolah senang menunggu,Aku pun berbasa-basi sedikit untuk menyenangkannya,..
“Lama ya??Sory..” Kataku manja,..
“Upz, koq sory, namanya juga ke salon pasti lama, ga masalah donk”..Katanya.. Ya orang idiot kaya Frans ini memang paling gampang dimanfaatin, hehehe,.. Aku pun menghadap ke kasir, seolah-olah akan membayar tagihan Perawatan-ku,..Tapi sesuatu yang sudah kuduga pasti datang,..
“Berapa mbak???” Tanya Frans sambil menyerahkan CreditCardnya..
“Jangan Frans,..” Pura-pura menahannya..
“Dah, ga Pa-pa,..Cuma segitu doank,..”
“Kan Ga enak Frans”
“Dah, tenang aja OK..” Ucapnya..Ya akhirnya rencanaku berhasil, Salon pun dibayarin Frans, tapi itu baru awalnya, karena sekarang saatnya SHOPING.Aku yakin dia pasti menyesal sekali, 3 jam tadi seharga Satu Juta Tiga Ratus Lima Puluh Ribu, hehehe, dia ga tahu berapa banyak Vitamin yang gue minta, Bego kan..Kami berkeliling, Remo,Planet dan berbagai Otlet, berulang kali
Frans berusaha mengengam tanganku, terkadang aku biarkan, tapi lebih banyak aku pura-pura lepas, Sepanjang jalan Frans selalu menatap Bokong ku dan Dada-ku, Sepatu, Tas, dan Sebuah Rok sudah berpindah ke-tanganku, ya tahulah duit siapa,….
Kami berputar selama, beberapa jam. Berulang kali Ponselnya berbunyi,.. Ya aku tahu pasti dari Cewenya Tuch, Kalo ga buat apa dia Bohong segala, pura-pura sakit, hehehe,..Tak lupa, paket jalan-jalan ini ditutup dengan Paket Makan Malam Mewah,..
Setelah Selesai menyantap Eye-Ribs dan Sup Jagung ku,.. Aku mengajak Frans pulang, Berulang dia mengajak ku Nonton, tapi ya gue tahu maksud dia apa,..Jadi gue Tolak donk.HeheheYa kira-kira 4 juta lebih milik Frans terbuang percuma hari ini, aku pun berjanji untuk Nonton lain kali, Ya sudah Jam 9 lewat ketika aku melihat Jam tangan-ku,..
Kami pun memutuskan kembali ke kampus, ya aku harus mengambil mobil-ku di kampus,..Diperjalanan, Frans masih berusaha membuat janji pasti denganku, dia membuat pilihan Nonton atau Clubbing, ya aku pun memilih Clubbing Donk, kan lebih asik dari sekedar nonton,..Oh iya, lu belom pada kenal gue kan??
Gue Vina,..Umur gue 21 Tahun, Tinggi gue 168, berat 46 Kg ? Gue juga rajin Fitnes ma Aerobik, biar badan gue tetep montok n sexy..hehehe..Mustinya gue dah mau lulus, tapi ya gitu, lu tahulah gue sibuk jadi ga sempet belajar, hehehe?Setengah jam kemudian, kami pun sampai ke kampus, Frans mengantarku sampai, Mobilku yang diparkir di parker gedung,..Sepi sekali kampus,.. Dari jauh aku melihat sekelompok mahasiswa,..
Ya itu pasti Geng-geng Pribumi di kampus ini, Ando Cs lah..Wew males banget ma mereka udah miskin, jelek ma item-item lagi.. Seseudah memanaskan Mobil Yaris-ku, Frans segera meninggalkan-ku dengan Mobilnya, Ya seolah dia menungguku sampai beres, baru dia pergilah,..Baru sesaat aku memacu kendaraanku, di pintu depan Kampus, Pengemis pincang yang biasa dia di depan kampus melintas menghalangi jalan, ya ampun Udah ngesot lama banget lagi,..
Kesel aku menunggunya, Aku mengklakson berulang-ulang menunggunya melindas, masa gitu aja butuh 5 menit, dia berulang-ulang kali mengucapkan maaf disela-sela cacianku,..Aku pun bergegas meninggalkan Kampus, kembali ke Rumah-ku, ya OrangTuaku terlalu sibuk mencari uang, Tapi mereka tetep aja ga mampu ngasih gue kehidupan Mewah,Jadi mereka tak pernah perduli aku pulang jam berapa juga..Bahkan terkadang aku tidak pulangpun mereka tidak pernah tahu..
Dibawah FlyOver Pluit aku merasakan Ban Mobil-ku Kempes..Sial pasti ada yang ngerjain gue nich,..Aku memberhentikan Mobilku,..Turun dan melihat ban Mobil sebelah kanan belakang kemps, untung tidak terlalu parah, aku pun kembali masuk ke mobilku, berjalan pelan, aku tahu beberapa ratus meter lagi ada sebuah bengkel tambal ban..Tak lama Bengkel kecil itu terlihat, sebuah bedeng..Di depannya beberapa orang duduk smbil mengopi, ugh wajah mereka kampungan banget..
Aku terpaksa berhenti di bengkel itu, ban ku sudah tak bisa jalan lebih jauh lagi, apa lagi tak mungkin aku bisa mengganti ban mobil ku sendiri,..Ya aku pikir supaya cepat minta tolong mereka saja untuk mengganti ban-ku,?
“Pak, Tolong donk, ban saya kempes” sesampainya di bengkel itu.
“Kenapa Neng,..Mau ditambal,..???” jawab bapak setengah baya yang mungkin pemiliknya
“Ga usah pak tolong ganti ban serep aja, bisa??”
“Oooh, Bisa neng ban-nya dimana??” Tanya bapak itu,..
“Dibelakang pak, dibawah,..” Jawabku, aku menyadari 2 orang pemuda dibelakang-ku terus menatapku diam-diam,
Aku berdoa semoga bapak ini segera menyelesaikan pekerjaanya, Beberapa kali dia memintaku untuk duduk saja, Tapi ku tolak, ngeri lah pikirku..Ngeri ma 2 orang yang ada dibelakang..Bapak itu beberapa kali menyuruh anak buahnya untuk membantunya, terkadang mereka tampak berdiskusi,..Aku sich tak terlalu memperdulikan perbincangan mereka, Toh buat apa juga..Sekitar 15 menit akhirnya Ban ku selesai diganti oleh mereka,..Aku pun mendekat menanyakan biayanya..
“Dah beres pak??”
“Sudah Non, Ban yang kempes dah bapak pasang lagi, nanti tambal aja, kayaknya bocornya juga ga besar,..”
“Oh, makasih pak, Berapa ya??”
“Ga usah non, kita ga minta duit, tapi butuh yang lain Non..”
Mendengarnya jantungku langsung berdetak kencang, namun aku masih berusaha tenang..
“Mau apa pak??”
“Kita pengen Non?.:”Ujar salah satu dari pemuda itu..
Akupun berusah meronta saat mereka memaksaku masuk dalam bilik itu, Jalanan itu memang biasa Sepi, belum lagi jam segini yang membuat jalanan itu makin hening..Aku berusaha berteriak, namun tangan mereka menutup mulutku, Tenagaku tak mungkin dibandingkan dengan para lelaki ini?
Akhirnya mereka berhasil membawaku masuk, dan segera menutup pintu itu,..Mereka segera mengikat mulutku dengan selembar kain kotor,..Bau oli jijik sekali,..kemudian mereka mendorongku dan menjatuhkanku ke sebuah ranjang kayu tanpa alas…
Bruk!!!!!!!
Aku hanya bisa berteriak kesakitan namun terhalang oleh kain yang menutup mulutku,?
“Udah Non jangan banyak teriak atau kita bunuh Non..Mau?” Kata salah satu pemuda..
Wajah mereka tampak tak main-main, wajah mereka tampak ganas bukan hanya 2 orang pemuda hitam itu, Bahkan Bapak yang tadi berwajah lembut kini raut mukanya berubah sanggar seperti yang lain..Tatapan mata mereka yang penuh nafsu itu makin membuat nyaliku ciut aku hanya bisa memalingkan muka tak berani menatapnya,
“Ngerti Gak!!!” mereka kembali membentak ku sambil melempar sebuah Tank ke sampingku…Aku pun hanya menganguk memelas.. Tiba-tiba tangan bapak itu menggerayangi paha-kuTangan bapak itu meraba naik hingga ke dadaku,?Bapak itu meremas payudara kiri-ku.Air mata-ku pun mengalir dan meronta minta dilepaskan.
“Diem lu!!! Nanti juga enak ” sahut Bapak itu Pemuda yang sedikit gendut mulai menciumi pipi-ku, leher dan telinga-ku pun tak lepas dari incaranya, Hembusan nafas baunya dan lidahnya yang menyapu leher dan telinga-ku membuat-ku bergidik..
Pemuda itu meraih kepalaku dan memalingkanya dengan kasar dia menyibak kain yang tadi menutupku dan langsung mengempur bibir tipisku dengan kasar..Aku berusaha menghindar namun sebuah tamparan menerpa wajah-ku?.Pemuda Kurus pendek itu kini bersimpuh disampingku, dengan ganas dia menarik lepas Celana jeansku dan melemparnya, kini celana dalamku dapat dilihat oleh mereka, pahaku yang putih mulus itu membuatnya makin bernafsu,..
Tangan Pemuda itu kini sudah meraba kemaluannya yang masih tertutup celana dalam hitamku, jari-jarinya bergerak liar di sekitar belahan kemaluan-kuSementara bapak itu makin bernafsu meremasi payudara Ku, kasar sekali permainan merka namun jertan kesakitanku tertahan oleh ciuman ganas dari si Gendut..
Lidahnya mulai masuk disela-sela mulutku, menyapu seluruh bagian didalamnya.. Permainan kasar seperti ini belum pernah kurasakan sebelumnya..Bapak itu mulai membuka kancing kemeja-ku satu persatu, setelah selesai dia langsung manarik lepas bajuku, kini tubuhku hanya tetutpi oleh BH dan Celana Dalam Hitamku? Bapak itu langsung membuka Bh-ku dengan menariknya kasar? Tubuh atas-ku tak menyisakan satu pun benang untuk menutupinya .. Payudaraku yang putih, kencang dan berputing kecoklatan itu membuat mereka tertegun, sama sepertiku melihat kelakuan mereka padaku..
?Wow, keren banget, punya Cina mank Beda ya Bos,..? Kata salah satu pemuda itu,.. Bapak itu segera memainkan dadaku dengan kasar ditariknya putingku dengan kasar sehingga membuatku mendesah tak karuan,..
?Hmmm?? Bapak itu dan pemuda Kurus makin ganas memainkan dadaku, diremasnya, sambil sesekali menjilat dan mengigit putingku?
?Coba kita liat bawahnya,? kata si Gendut,..Tak perlu diperintah 2 kali, si Kurus langsung memelorotkan celana dalamku,..Kini tubuhku bugil total tanpa selembar kain-pun..Wajahku memerah menahan malu? vag†naku yang ditumbuhi bulu-bulu halus membuat mereka makin bernafsu mengerayangi tubuhku dengan tangan-tangan kasar mereka,..Tangan si Bapak mulai memainkan vag†na-ku bergantian dengan Si kurus yang mendapat porsi lebih banyak pada dadaku, Si gendut masih bernafsu mencumbuku dengan kasar?
Pilinan pada payudaraku beserta sentuhan dan pijitan pada Clitorisku makin membuat Libido ku meningkat, aku tak mau mengakui namun tubuhku mulai terbuai menikmati permainan ini?Tenaga mereka yang makin membuat ku pasrah menikmati perkosaan ini?Tangan kasar mereka membuat-ku mulai tak sanggup menahan birahi ku, belum lagi ketika Bapak itu mulai menjilati vag†na-ku, sapuan kasarnya ditambah kumis tipisnya yang menimbulkan sensasi berbeda membuatku makin tak sanggup membendung birahi ini..
Aku tak tahu sudah berapa lama mereka mempermainkan-ku seperti ini, sapuan dan permainan mereka membuatkan makin lama makin tak berdaya,..Tak kusadari tubuhku mulai mengejang, otot-ototku mengeras lidah Bapak itu makin ganas menghisap Clitorisku,..Sampai akhirnya aku tak sanggup lagi menahan Organsme ini..Cairan Organsme-ku mengalir deras di sela-sela vag†na-ku, Bapak itu hanya tertawa dan mendekatkan wajahnya ke telinga-ku seraya berbisik,..
?Masih gak mau Non??? ujarnya sambil tertawa..Aku tak tahu laagi, wajahku memerah, aku tak pernah menyadari betapa menyedihkannya diriku sampai mau diperlakukan seperti ini, bahkan kalau mau jujur aku mulai menikmatinya?Si Bapak kemudian berdiri, aku berpikir dia akan melepaskan-ku, namun tiba-tiba dia memelorotkan Celana pendeknya yang lusuh itu. pen†snya yang hitam dan disunat dibagian depannya itu seperti helm, belum lagi pen†s itu sudahmengeras dan bulu-bulu kemaluannya yang mulai memutih itu tampak kontras dengan kerasnya pen†s itu yang tampak sangat kuat..
Si gendut pun beranjak meninggalkan Dada-ku, dia berpindak ke pahaku, dinaikannya kedua tungkai-ku ke bahunya, Lidahnya yang besar dan kasar itu mulai menyapu Bibir vag†naku, sesekali dia menghisap clitorisku keras yang membuat vag†naku berdenyut dan membuatku melayang makin tinggi,..Si Bapak sudah mendekatiku, si Kurus yang menggantikan posisi Gendut di bagian dada-ku, lebih sadis memperlakukan tubuhku, Ditariknya Putingku keras-keras yang membuatku berteriak tertahan, dia terus menghisap dan mengigit vag†naku dengan Brutal, belum lagi Tangannya yang seolah tak pernah berhenti mengerayangiku,..Bapak itu mendekat dan berkata padaku
?Tau kan Non musti apa,..? Sambil menampar-namparkan pen†s itu ke pipiku, Wekkk bau sekali, pen†s itu bau keringat menyengat, aku pun berusaha menutup mulutku,..Terus terang, aku memang penganut sex bebas tapi aku Jarang sekali melakukan Oral Sex, Jijik rasanya, aku hanya pernah melakukan sekali saat berlibur ke Paris dengan seorang Boss Tua, itu pun dengan sebuah ancaman yang membuatku terpaksa melakukannya..
Aku berusaha keras menutup mulutku kuat-kuat,Aku menahan desahan yang menyiksa ini sebisaku Bau pen†s itu saja sudah sangat memuakan bagiku,..Bapak itu terus berusaha memasukan pen†snya dalam mulutku, aku berusaha menghindar sebisaku, Kesana-kemari aku gelekan Kepala-ku sampai habis kesabarannya?Tiba-tiba dia meraih satu putingku, dan menariknya keras,..
Aku pun tak sanggup lagi untuk tidak membuka mulutku kesakitan, disaat aku berteriak, Bapak itu segera menyelipkan pen†snya dalam Mulutku,..
?Mmmmph?? Aku tak dapat lagi menghindar dari pen†snya itu,?pen†s itu masuk terlalu dalam sampai menyentuh kerongkongan-ku, dan membuatku terbatuk, namun bapak itu tak perduli dan tak ada niat melepaskan pen†snya dari mulutku, Malah bapak itu mulai memompa pen†snya dimulutku,..
Butuh beberapa menit sampai aku dapat menerima pen†s itu di mulutku, belum lagi Sapuan di vag†naku kini ditambah lagi dengan kelakuan si Gendut yang mulai memasukan jarinya yang gempal itu dalam vag†na-ku, perlahan-lahan Jari Telunjuknya mulai masuk dalam vag†na-ku, Aku tak tahu apa lagi yang akan aku alami selanjutnya, Sementara si Kurus yang makin ganas mengerjai buah Dadaku yang membuatnya makin memeras,..
Gigitan-gigitan halus ditambah hisapan pada putingku membuatku makin bernafsu, demikian Pula bapak itu yang makin cepat memacu pen†snya,..Sensai yang harus kualami bersamaan ini membuat aku harus kembali menyerah oleh birahiku, aku makin tenggelam dalam permainan mereka, sedikit demi sedikit aku mulai menikmati ini, Aku mulai menghisap pen†s Bapak itu, aku ingin mengakhiri semuanya secepatnya..Sapuan Lidah kasar Gendut ditambah Jemarinya yang makin cepat mengocok vag†na-ku yang mulai basah menimbulkan bunyi yang keras,
Basahnya vag†na-ku membuatk nya makin dapat makin cepat mengocok-ku, aku tahu aku tak kan sanggup lagi mencegah Organsme-ku,Tubuhku mengejang hebat, seluruh ototku mengeras, keadaan ini disadari oleh si Gendut yang membuatnya makin cepat mengocok-ku Lidahnya pun ikut menghisap Clitorisku kuat-kuat,..Aku tak sanggup lagi bertahan lebih lama, Pantatku pun sedit demi sedikit terangkat, Hingga akhirnya Cairan cintaku kembali menyembur keluar,?
?Aaaahh? Tanpa sadar aku menarik rambut Gendut yang malah tambah asik menghisapi cairan Cintaku yang mengalir deras, untuk beberapa saat tubuhku mengejang di Udara,..Si Gendut masih Asik menghisapi vag†naku, di tambah lagi Kurus yang menikmat tubuhku yang mengejang sambil memainkan Payudaraku kasar..Tak lupa Bapak tua itu yang masih asik memompa pen†snya dalam Mulutku,..Beberapa Detik kemudian aku menjatuhkan tubuhku yang lelah ke ranjang tak beralas itu..
pen†s Bapak itu sempat terlepas dari mulutku, namun bapak itu tampak tak mau kehilangan Moment, dengan segera dia kembali mengarahkan pen†s-nya ke mulutku dan kembali memompanya?
Aku sudah pasrah dengan semua ini dan tak punya tenaga lagi untuk melawan..Beberapa menit kemudian pen†s itu mengeras aku berusaha mengeluarkan pen†s itu dari mulutku namun Tangan Kekar Bapak itu menahan kepala-ku,..
?Uuughhhh,..? Seru Bapak itu sambil memuntahkan amunisinya dalam Mulutku, Sperma itu sedikit tertelan olehku, sedangkan sisanya dapat kutahan dan sebagian mengalir keluar disela bibirku,..Bapak itu mencabut pen†snya, dengan Kasar dia mengangkat Wajahku
?Makan Peju gua, kalo ga Mati LU!!!? BentaknyaAku terkejut mendengar perintahnya,..Sperma itu terasa sangat berat untuk aku minum, Kental dan menjijikan sekali, Sedikit demi sedikit aku mencoba meminumnya sambil disoraki oleh 2 anak buahnya, aku berusaha menelannya, butuh perjuangan perasaan untuk bias menghirupnya habis, belum lagi perutku yang mulai mual menelan sperma itu,..
Akhirnya aku dapat menghisap seluruh sperma itu, sambil berusaha menahan mual yang makin membuatku ingin muntah, Maku Up-ku yang sudah luntur Karena Wajahku yang berkeringat sangat banyak, begitu juga peluh disekujur tubuhku,..
?Udah ya Pak, Saya mohon,..? Mohonku memelas,..
?Enak Aja lu, tempe lu aja belom gua rasain Apalagi anak buah gua juga belum puas? Bentaknya,..Ya ampun aku tertegun mendengarnya, mereka ternyata benar-benar berniat memperkosaku, Air mata yang sempat mongering tadi kembali mengalir deras,..
Namun bajingan-bajingan ini tak akan perduli, Gendut dan Kurus malah membuka pakaian dan celananya, pen†s mereka mengacung keras, Ukuran pen†s itu saja sudah mebuatku bergidik, namun pen†s Kurus lebih mencengangkan buatku, pen†s itu keras dan Panjang, Diameternya pun besar sekali, Aku bias mati bila desetubuhi pen†s itu,..Bapak Tua itu membalikan Tubuhku, aku sudah tak punya tenaga lagi untuk melawan mereka, Bapak ituberpindah kebelakang setelah memposisikan tubuhku dalam posisi Doggy Style,..
?Udah siapkan Non,..? Ujarnya sambil mengoreki vag†naku dengan Tangannya
?Jangan Pak? Aku masi berusaha mengindar, namun Tangan Bapak itu mengunci Pinggulku, pen†snya pun mulai memyentuh bibir vag†naku,..Sadar tak dapat menghindar lagi,aku pun menutup mata-ku, Perlahan pen†s itu mulai masuk dalam vag†naku,..
?Gila Sempit ma seret amat? Kata Bapak itu, ketika beberapa Cm, pen†snya mulai masuk, aku menahan sakit yang melanda tubuhku, Sakit sekali, pen†s itu sedikit demi sedikit masuk makin dalam yang membuat tubuhku mulai begerak tak karuan..Sodokan demi sodokan pen†s itu masuk makin dalam, hingga akhirnya dengan satu sodokan keras akhirnya pen†s Bapak itu dapat masuk seluruhnya dalam vag†naku,..
?Ohhhh? desahku, berusaha menenangkan diri, beberapa saat kemudian Bapak itu mulai menompa pen†snya,..
?Mulai ya Non,? katanya terlambat,..Pengalaman Bapak Tua ini pasti sangat banyak, Dia tampak mahir sekali memainkan Ritme yang membuatku tak sanggup berkata apa-apa,..pen†s itu meluncur cepat keluar masuk, tiap tusukannya membuat tubuhku mengelinjang, harus kuakui betapa aku meikmati pemerkosaan ini,..Belum tuntas satu pen†s aku hadapi, Gendut mendekat, diangkatnya wajahku sebatas pinggangnya, wajahnya tampak menyeringai dibalik pen†snya yang mengacung keras,..
?Sepongin ya Non, jangan Pilih kasih,..?Aku hanya mengangguk disela-sela desahan-ku, Aku membuka mulutku lebar seukuran pen†s gendut,.. Gendut pun segera memasukan pen†snya dalam mulutku, Aku sudah tak memperdulikan harga diriku dan rasa jijik yang menghingapiku, Aku mulai meghisap pen†s itu kuat-kuat, Bapak itu pun makin beringas memperkosaku,..
?Gila Jago banget nyepongnya Non?? Kata si gendut,..Si Bapak yang mendengarnya segera Bereaksi..
?Sial giliran gua aja mau nyepong tadi!! Dasar Perek!!!? Bentaknya..Bapak itu tampak kesal dan memacu pen†snya makin kencang, tubuhnya beradu dengan pantatku yang membuat-ku makin kewalahan,..Aku mulai tak sanggup berkonsentrasi mengoral pen†s Gendut ,.. Aku tak dapat lagi berkonsentrasi menyepongnya ,..
Gendut yang tampak kesal mengangakat kepalaku dengan kedua tangannya dan mulai menmompa pen†s itu dalam mulutku..?Oooooh?? Tanpa sadar aku berorgansme, Cairan cinta ku mengalir disela vag†na dan pen†s Bapak itu, vag†na-ku yang makin basah memperlancar pen†s itu makin cepat keluar masuk dalam vag†naku,?
Oh Tuhan Pemerkosaan di 2 ujung tubuhku saja sudah membuatku melayang tak karuan, Kurus yang dari tadi diam menyaksikan teman-temannya mengerjaiku, kini tampil kembali, di dekatinya tubuhku,..Dia mengangkat tangan kiriku, dan menaruhnya ke pen†snya,..Ya Tuhan Besar sekali bahkan Lingkar pen†snya lebih besar dari tangan-ku..
Tanganku pun mulai mengocok pen†s itu, Tangan si Kurus pun Tak luput mengerjai payudaraku kembali,?Makin lama aku makin menerima keadaan ini, aku tak lagi dapat membohongi diriku yang terbuai oleh permainan mereka,..
Saat aku berorgansme kembali, pen†s Bapak itu pun mulai mengeras, aku pun panic menghadapi situasi ini,..
?:Keluarin pak, keluarin,?? Kataku panic,..
Bapak itu masih berbaik hati mencabut mencabut pen†snya dalam vag†na-ku dan memuntahkan spermanya ke punggungku,..
Sebagian Sperma Bapak itu menetes ke ranjang itu, dan bersatu dengan Cairan Organsme ku yang sudah menetes dari tadi,..
“Gila Non, Keren banget..tempenya sempit banget..” Kata Bapak itu,..
vag†naku sakit sekali rasanya menghadapi pen†s itu…Kini sedikit terasa lega setelah Bapak itu mencabut pen†snya dalam vag†naku…
Namun tampaknya Aku terlalu cepat senang,..Si Kurus melepaskan pen†snya dari tanganku, dengan segera dia berpindah kebelakang dan mengacungkan pen†s-nya ke vag†na-ku, Ya Tuhan Aku tak dapat membayangkan Bila pen†s itu benar-benar mengoyak-ku,..
Sedikit demi sedikit pen†s itu masujk dalam vag†naku, Ya Tuhan itu beberapa CM punsudah membuatku kelabakan,..Aku pun sedikit memperlebar pinggulku untuk mempermudah pen†s itu masuk, tapi itu tak berarti banyak,…
pen†s itu masuk makin dalam, Aku tak sanggup menerima pen†s itu,..pen†s itu seolah membelah Tubuhku jadi dua, Kurus yang tampak kesulitan memasukan pen†snya makin beringas memasukannya, Tusukan halusnya berganti dengan Sodokan keras berulang-ulang yang membuat ku menjerit keras berulang-ulang, Ya Tuhan Aku tak mengerti dosa apa yang kuperbuat sampai harus menerima keadaan ini..
pen†s itu makin lama masuk semakin dalam , aku sudah tak bias lagi mengoral pen†s Gendut, gendut pun mengerti keadaan-ku dan megekluarkan pen†snya dari milutku, kini desahanku makin keras memenuhi Bilik reot itu,..
Dengan Satu tusukan keras akhirnya, pen†s Kurus dapat tertampung penuh dalam vag†na-ku, Ya tuhan vag†naku tampak sangat merah, sakit sekali rasanya,..Setelah mendiamkan sejenak,..Kurus berkata..
“Gila, kaya belom pernah ngesot aja Non, sempit banget..”
Sial pikirku, pen†snya aja yang kegedean pake nyalahin Orang lagi…
Setelah menikmati jepitan otot-otot vag†na-ku, Kurus mulai mengenjot pen†snya keluar masuk, vag†naku mulai dapat menerima Benda asing itu, Desahan kami memenuhi ruangan bersahutan dengan tawa Bapak Tua dan si Gendut yang menikmati pemandangan itu,..
“Entotin terus tuch cewe Jang!!” Kata si Bapak..
“Beres Bos” Jawab Si Kurus sambil mengenjotku makin keras dan cepat..
Si gendut pun beranjak dari duduknya dan mendekat kewajahku, sambil bermasturbasi menikmati wajahku yang kesakitan,..
Organsme-ku disusul dengan Organsme yang lain, Payudarku pun terpental kesana kemari karena Sodokan Kurus yang keras, sementar Gendut makin cepat mengocok pen†snya didepanku, Aku pun berorgansme panjang tubuhku mengelinjang hebat..
Saat itu tiba-tiba pen†s Gendut meledak dan menumpahkan Spermanya Ke Wajahku,..
Sambil tertawa dia memoles spermanya ke seluruh wajahku, Spermanya bau sekali, Setelah memoles wajahku,.. Dia berkata..
“Tuch tambah cakep kan Non” Yang disambut tawa teman-temannya..
Kurus pun makin bernafsu menyetubuhiku, di angkatnya Tubuhku yang kelelahan ini dan memposisikan dalam posisi Woman On Top,..
Ya Tuhan Tubuhnya yang kerempeng itu tampak kontras dengan keperkasaan pen†snya yang besar itu,..Tanpa sadar aku mulai memompa pen†s itu, tak terlalu dalam memang karena sakit sekali, kelakuanku itu membuat Kurus Gusar dan mulai mengerakan Pinggulnya kembali dan menyodokku dalam, aku pun kembali berteriak keras, dalam posisi ini aku bertahan cukup lama, Aku sempat 2 kali berOrgansme yang membuat pinggul Kurus basah oleh Cairan Cintaku,..
Disela-sela Lobang Dinding Bilik itu aku melihat sesosok tubuh berseragam, Polisi tampaknya, dia memutari mobilku dan tampak mencari orang yang memilikinya,..Aku berharap dia menemukan dan menyelamatkan-ku, ingin rasanya aku berteriak namun takut, Aku pun kembali tersadar dari harapanku, ketika sodokan Kurus kembali memasuki tubuhku dalam,..
Harapan-ku pupus sudah, ketika sosok polisi itu menghilang dari Pandanganku, Kurus menjatuhkan Tubuhku kembali dan memompaku cepat dalam posisi Missionary, kini dia makin leluasa mengeranyangi Tubuhku, namun sedikit jijik untuk menciumku, karena sperma Gendut, Putting susu ku tak luput dari gigitannya namun dia tak sedikitpun menurunkan kecepatannya memperkosaku,…
pen†s Kurus mengeras sesaat, seketika dia mencabut pen†snya dan menembakkannya ke tubuhku,..”Wohhh, Puas Gua…” Ujarnya, tanpa memperdulikan diriku yang sudah kelelahan..
“Nah Sekarang Giliran Gua…!!” Ujar Si Gendut,..
Mati Gue pikirku, vag†naku Sakit sekali setelah perkosaan ini, rasanya seperti masih ada batang yang tertinggal didalamnya,…
Si Gendut maju ke hadapannku, pen†snya sudah mengacung kembali, namun sesaat sebelum dia mengangkat pahaku,…Pintu Bilik itu didobrak…
Ya Tuhan Sosok Polisi itu kini menerobos masuk,…
“Ada apa ini” bentaknya..Ya Tuhan akhirnya Polisi itu menyelamatkan-ku , Kopral Kurniawan, dapat kubaca nama Penyelamat ku dari Badge-nya…
Sesaat setelah melotot melihat tubuh bugilku,..Namun Kata-kata selanjutnya membuatku makin tenggelam dalam keputus asaan..
“Gila Lu ada mangsa gini, ga kasih tahu gua”
“Sory Mas, Lupa bis lagi Asoy nich, Kata Si Bapak itu, Mereka Komplotan..
“Ya Udah gapapa, gua mau ah!!!” Ucapnya sambil membuka pakaiannya, setelah menutup pintu Bilik itu,..
Polisi itu mendekat dan memolorotkan Celanaya, Ya Tuhan Apa pen†s Pribumi normalnya seukuran ini?? pen†s Hitam itu sebesar milik Kurus,, Pas sekali dengan Tubuh Polisi itu yang Kekar..
“Gua Dulu Ya..” Pinta Polisi itu pada Si gendut..Si Gendut pun hanya bisa mengalah, Dia pun menyingkir, ketika Polisi itu menaiki-ku,..
DiJilatnya seluruh Wajah-ku, dia tak meyadari sperma Gendut yang menutupi seluruh wajahku,..
“Cakep amat Non, Mulus lagi” Ujarnya seraya mengelus tubuhku dan menjilati payudara-ku,..
Tangannya pun turun ke vag†naku,..
”Hehehe, dah Becek”, katanya berkomentar sambil memijit Clitorisku,..
“Ampun Pak Saya dah cape banget “ Rintihku, disela-sela desahanku, karena pijitan Jemarinya..
“Mank Gua Pikirin” kata Polisi itu Santai,.Sambil kembali mengerjaiku,..
Tak Alama Polisi itu sudah tak sabar untuk menyetubuhiku, kembali dia menaikan tubuhku kembali ke Posisi Doggy Style, pen†s Besar itu mulai mencoba masuk dalam vag†na-ku, Perlahan tapi pasti, sedikit demi sedikit pen†s itu masuk diikuti desahanku yang tak karuan, Tak piker panjang Setelah berusaha keras memasukan pen†snya dalam Lubang-ku, dia langsung mengenjotku,..
“Gila dah pada lu mainin berapa Ronde??? Sempit banget edan..” Komentarnya..
Tubuhku kembali terpental kesana kemari, aku sudah tak tahu berarapa Organsme yang telah menyerangku sejak tadi,…Gendut mulai tak tahan melihat wajahkuku yang sudah Kelelahan, mungkin melihat wajahku yang tak berdaya membuat nafsunya yang sudah tertahan sejak tadi makin membara, Didekatinya diriku,..
“Bos, bareng ya??” katanya, Mati aku bila dia mau menyodomiku…
“Lu mau Bool-nya??” Tanya Polisi itu??
Ya Tuhan mereka benar-benar Gila, Bahkan mereka tak memperdulikan diriku lagi,..
Anggukan Si Gendut membuat diriku makin Putus asa..
Polisi itu segera mengganti posisi ke Woman On Top, Tak Lama Gendut mendorong Tubuhku ke pelukan Polisi itu,..Polisi itu segera mencumbuku dengan ganas,, tangannya pun seolah tak berhenti mengerjai dadaku,..Sementara itu Gendut mulai menyerang Anus-ku, diludahinya anusku, Tangannya pun terkadang menyodok-nyodok,..Tak lama Jemari gempalnya berganti dengan benda yang lebih besar dan keras aku tahu, itu pasti pen†snya…
Aku pasrah menerima semuanya, Aku hanya bisa menutup mataku, sambil berdoa,…
pen†s itu mulai mencoba menembus Anus-ku perlahan, Perih sekali, tanpa sadar air mataku kembali mengalir ketika pen†s itu mulai masuk ke dalam,
Butuh beberapa lama untuk membuat pen†s itu dapat masuk setengahnya,..Rasa perih itu tak tertahankan, Rasanya Anusku mulai berdarah…Polisi itu pun tak membuang waktu untuk kembali memompaku,…Dengan ganas dan penuh nafsu..
pen†s Gendut pun akhirnya dapat masuk seutuhnya dalam Anusku, Benda itu terasa sangat aneh dalam anusku, Aku tak percaya rasa sakit yang menderaku ini masih membuatku dapat bertahan,..Gendut pun mulai memacuku dengan Irama yang kacau, begitu juga Polisi tadi,..
Jeritan dan tangisku memenuhi Bilik itu, Bapak Tua dan si Kurus kembali maju dengan pen†snya yang sudah mengacung, Aku tak perduli lagi, nafsu setan sudah merasuk dalam tubuh-ku, ketika mereka mengacungkan pen†snya kehadapanku, tak perlu waktu lama dariku untuk mulai menghisapnya…
Ya Tuhan aku tak percaya dengan kelakuanku sendiri, Meski menagis aku tak dapat membendung hasrat untuk mengoral Peis itu,..Organsme demi Organsme membuatku makin melayang tak karuan ,,..
Tak Lama si Gendut meledak lebih dulu dalam Anusku, Dia Mencabutnya dan mengacungkan pen†snya yang masih gagah itu kemulutku, dan menyuruhku untuk membersihakannya, aku pun sudah tak perduli dan langsung melahap pen†s itu,..
Karena Gendut yang sudah tak menSanWich-ku lagi, membuat Polisi itu makin leluasa mengerjaiku,..Aku kembali berorgansme menghadapi Polisi ini,..10 menit kemudian giliran Polisi itu menghadapi Ledakan-nya..pen†s Itu mengeras, beruntung aku menyadarinya, dan berusaha melepaskan diri,..
“PaK Lepasin Pak, Kata Polisi Itu,” Mohonku sambil meronta, Namun Polisi itu memelukku kencang Dan terus memompaku, sampai akhirnya dia meledak dalam rahimku,…
“Ohhhhhh,..” Sesaat setelah pen†s itu meledak aku pun kembali berorgansme,..
Aku benar-benar ketakutan, bagaimana bila aku sampai Hamil???
Namun lamunanku hanya bertahan Sesaat, Bapak Itu, kembali menaiki, Ya Tuhan…Aku tak tahu berapa lama lagi Penderitaan ini harus ku alami…
Setelah itu, aku tak dapat mengingat apapun lagi, aku tak sadarkan diri sesaat, ketika Mereka masih mengerjaiku,…Aku terbangun Ketika Waktu sudah menunjukan jam 4.22, tubuhku terasa sangat ngilu, disampingku, tubuh-tubuh bugil itu tergeletak, Make Up-ku telah berganti dengan Sperma mereka, Aku berusaha mencari Air untuk membilas wajahku, namun yang ada sangat kotor sekali air itu,..
Aku pun mengurungkan Niat-ku dan bergegas memakai kembali pakaian-ku, namun aku tak dapat menemukan Bra dan CD-ku dimanapun, untung bukan kunci mobilku.. Aku tak perduli, sebelum mereka sadar aku harus bergegas pulang,tanpa memperdulikan wajahku yang penuh dengan bekas-bekas sperma mereka aku mengenakan Pakaian ku dan pergi meninggalkan Bilik Terkutuk itu,..
Sesampainya dirumah, kubersihkan seluruh tubuhku, Kucuci vag†na-ku sebersih-bersihnya, terus terang Aku takut hamil, aku pun kembali menangis sejadi-jadinya di Kamar mandi, Tubuhku sangat penat rasanya,…

Sabtu, 19 Maret 2011

Dina Teman Istriku

Malam makin larut, kepala jg makin fly karena minuman2 dengan kadar alkohol yang tinggi. Istriku sendiri masih asik bernyanyi bersama teman nya Dina, sedangkan suami Dina duduk santai menikmati minuman dan rokok bersama saya. Sudah 3 jam kami menghabiskan waktu di ruang karaoke ini, tapi rasanya masih belum cukup.
Sesekali mataku melirik Dina. Oh Dina, engkau begitu sexy malam ini, dengan kaos ketat warna Pink dan rok mini berwarna merah. Pahamu mulus sekali, dan dada mu itu ahhhhhh membuat pen†s ku berdenyut-denyut.

Dina adalah teman baik istriku, dia kawin muda dengan pengusaha sukses yang udah berumur. Walaupun sudah ada anak 1 tapi tubuhnya masih seperti gadis, kencang tak berlemak, mungkin ini adalah hasil aerobik yang tiap hari dilakukannya di salah satu pusat kebugaran yang terkenal di Jakarta.
Kadang pada saat saya memeluk istri, punggung telapak tangan saya menyentuh samping dada Dina, terasa empuk dan hangat. Anehnya Dina diam saja nggak menjauh, entah dia nggak terasa atau memang dia jg menikmatinya. Sesekali saya jg merasa Dina menatap ku, ah.. mungkin saya yang horny atau saya yang ke-geer-an, saya nggak berani macem2 jg sih, wong bareng sama istri hehehehe.

Setelah mereka selesai bernyanyi, kini giliran saya menyanyi, saya menyanyikan lagu “God is a Girl”, salah satu lagu favorit saya, dan jg lagu itu bisa membuat suasana tambah hot karena clips nya menampilkan cewe2 sexy yang hot. Ketika saya bernyanyi, tiba2 Dina berdiri dan beroyang-goyang dengan sexy nya (hmmm pengaruh alkohol?) . Suaminya diam saja, tampak tidak menghiraukannya. Menurut penuturan suaminya, suaminya sudah mulai bosan dengan Dina dan sering kencan dengan abg2 lain, maklumlah usia pernikahan mereka udah diatas 5 thn.
Sambil menari-nari erotis, Dina menatap mataku, glek, tapi aku nggak berani macem2 didepan istriku. Istriku tampaknya nggak sadar kalau teman baiknya sedang menatap diriku, karena istriku sendiri udah teler karena alkohol. Akhirnya malam itu selesai juga, dengan perasaan diriku yang gelisah. Apakah Dina yang sexy itu bener tertarik dengan ku? Atau cuman perasaanku saja?

Selang beberapa minggu kemudian, kebetulan saya ada acara ngumpul2 dengan teman2 di karaoke. Sengaja saya tidak membawa istri karena memang ini kumpul2 khusus laki2. Dengan alasan temenin tamu, saya bisa lolos pergi. Istri saya hanya berpesan janganmacem2 dan jangan pulang pagi.

Jam 8 malam saya tiba di ruang karaoke yang sudah di booking teman saya. Ruang karaoke di sebuah hotel ini bener2 bagus dan nyaman, dan juga terkenal dengan cewe2 pendampingnya yang liar2. Setelah semua kumpul, kira2 ada 5 orang termasuk saya, maka dipanggil deh maminya untuk memperlihatkan koleksi2 gadis malam. Hmmmm memang semuanya cantik2 dan sexy, satu per satu teman saya udah dapet pendamping, tinggal saya sendiri. Akh kog walau mereka sexy2 tapi nggak ada yang nyantol di hati saya yah. Males jg nih kalau ditemenin yang biasa2 aja, malah jadi beban musti ladenin tuh cewe, mending gua sendiri aja deh kalau nggak ada yang cocok gini, gua bisa puas2 in minum dan nyanyi, well kebetulan saya hobby nyanyi.

Selama kurang lebih 1.5 jam saya nyanyi dan minum2 sendiri, karena teman2 saya udah asik dengan pasangan masing2. Di pojok ada Edo yang lagi FK sama Yuli sambil tangan Edo udah masuk ke dalam baju Yuli sambil meremas-remas toketnya, 1 teman saya sedang di dalam wc bersama gadis pilihannya entah ngapain deh, di tengah ada Tono yang lagi memangku Vera .. eits melihat gerakan2 mereka jangan2 jalan tol si Tono dah masuk tuh, terlihat Vera dengan masih menggunakan baju lengkap dan rok sedang dipangku Tono dengan posisi berhadapan, dan dengan liar Vera bergoyang naik turun. Glek, saya menelan air liur saya. Ingin rasanya bergabung, tapi… ah jangan deh , si Tono orangnya nggak suka berbagi. Jadi saya mengurungkan niat saya sambil melihat aksi Rudi yang nggak kalah hotnya di pojok satunya lagi. Terlihat si Rudi lagi merem melek dan kepala Sasha lagi di selangkangan Rudi. Anjrit si Rudi enak banget lagi di oral sama Sasha. Huh semuanya bikin ngiri aja neh, cuman gua yang sendiri.

Karena sedikit bosan, akhirnya saya putuskan untuk keluar dan jalan2 bentar sambil liat2 suasana lounge hotel yang sudah ramai sekali itu. Phiew tempatnya bener2 penuh. Sana sini banyak cewe2 cantik lewat. Ahhh pemandangan yang menyegarkan.
Lagi asyik2 nya jalan, tiba2 bahu saya ditepuk oleh seseorang, “Hai Dave!!”
Ya ampun ternyata Dina. Mata saya tidak berkedip memandang Dina yang begitu sexy malam itu. Dengan gaun malam hitam tipis, panjang sampai semata kaki. Belahan dada yang sungguh berani. Oh ya Dina saya taksir tingginya 170cm, kurus langsing mungkin berat di 48Kg. Tapi buah dadanya menonjol menantang, walau nggak terlalu besar, maaf saya nggak tau deh ukuran2 bra. Yang pasti satu telapak tangan saya nggak cukup untuk menutupi seluruh buah dada nya.

“Hai Dina, wah sama siapa kamu” tanya ku sambil tak lepas memandang belahan dadanya. Dina pasti tau benar kalau mataku melotot memandangi buah dadanya. Tapi anehnya dia biarkan saja, malahan sedikit membusungkan dadanya, sehingga bongkahan daging nikmat itu semakin menyembul menantang.
“Oh ini aku lagi sama temen2, ada yang ultah. Tapi pada bawa suami masing2, jadinya aku bosan deh, jalan2 aja keluar lounge sini.” Jawab Dina.
“Lho Hendry kemana?” tanyaku, hendry adalah suami Dina.
“Akh tau lah, udah 3 hari dia ke singapore, urusan bisnis katanya. Huh paling2 ketemuan sama abg2 kali tuh dasar.” Jawab Dina sambil menggerutu.
Wah kaget juga mendenga jawaban Dina. Ternyata kenakalan Hendry sudah diketahui oleh Dina. Dan Dina tidak bisa berbuat banyak karena sayang anak, plus memang Hendry kaya banget, sayang kalau sampe cerai.

Sambil ngobrol, saya memesan minuman buat Dina. Ternyata Dina minta dibelikan Vodka Shot. Wah gila nih pikir ku. Jarang ada cewe yang suka minuman shot begini, apa karena si Dina lagi kesel sama suaminya yah? Yah bodo amat deh, kali2 aja nanti mabok trus bisa saya pergunakan hehehe, pikiran iblis dalam diri saya mulai bermunculan, apalagi dedek ku ini udah gelisah dari tadi melihat aksi teman2 ku yang hot di ruang karaoke, plus dada montok Dina dan harumnya parfum Dina yang membuat ku keringetan nahan birahi.

Setelah satu shot Vodka ditegak habis, Dina mengambil rokok yang sedang menyala ditanganku, dan langsung dihisapnya dalam2. Kaget juga saya melihat ini. “wah Din, nggak nyangka kamu juga merokok yah?” tanyaku keheranan. Dina diam aja dan mengembalikan rokoknya ke bibir aku sambil tersenyum.
Glek, jantung ku berdebar-debar, pen†s ku udah nggak tahan lagi langsung tegak mengeras. Untung suasana remang2 dan aku pake celana hitam, jadi nggak kelihatan tonjolan besar di selangkangan aku. Sambil mengatur napas, saya mengajak Dina untuk bergabung di ruang karaoke bersama teman2 saya. Dan Dina setuju aja. Sambil saya gandeng tangannya, Dina jalan dibelakang ku menuju ruang karaoke.
Begitu tiba, ehhh ternyata ruangan karaoke nya dikunci. Weks, pasti di dalam udah gila2 an nih. Yaudah saya teleponin deh satu2 temen saya yang didalam ruang karaoke. Beruntung si Rudi angkat dan dia buka kan pintu.

Wah di dalam ruang karaoke suasananya bener2 gila. Semuanya sudah bugil , bahkan si Rudi yang tadi bukain kita pintu jg sudah bugil. Langsung saya lihat wajah Dina. Dina melotot melihat pemandangan yang sungguh menggairahkan itu. Karena nggak enak hati langsung saya bilang ke Dina, “Din ehhh nggak usah masuk juga nggak apa deh hehehe”. Eh ternyata di luar dugaan saya, Dina malahan melangkah masuk dan duduk di sofa yang masih kosong.
Dengan gugup, saya mengikuti Dina, dan berkata “Sorry Din, aku nggak tau ini temen2 pada begini hehehe” . “oh gak apa kog, nyantai aja” kata Dina manja sambil menatapku dengan tajam.

Entah bagaimana, bibir saya dan bibir Dina sudah saling berpautan. Permainan lidahnya sungguh hebat, dan terasa sekali kalau Dina sudah horny juga. Liar tak terkendali. Dadanya yang membusung sudah menggesek-gesek dada ku, oh sungguh nikmat. Sambil beradu lidah, tangan saya turun ke dadanya yang masih terbungkus gaun dan BH. Saya usap2 dan remas perlahan-lahan. Terasa dengusan nafas Dina yang makin memburu. Perlahan saya turunkan gaunnya, dan saya lepas kaitan Bh nya, blessss terlepas sudah Bh nya dan gaunnya turun sampai sepinggang. Ya ampunnnn, begitu indahnya tubuh Dina. Putih mulus, dengan buah dada yang benar2 sempurna. Besar dan kenyal. Tanpa buang waktu kepala ku turun dan menyambut puting susu Dina dengan bibir ku . Ku hisap pelan2 dan kumainkan sebelah putting lagi dengan jari2 ku. Terdengar Dina mulai mendesah-desah, dan mengerang. Cukup lama saya berpindah dari satu puting ke puting yang lain, dan memainkan dada Dina dengan lidah ku.

Entah gimana saya merasa kepala saya ditekan kebawah oleh tangan Dina… hmmm… kenapa yah, apa dia mau dioral? Yaudah nggak mikir dua kali, Dina saya ajak berdiri sehingga dengan sendirinya gaun yang dipakai merosot turun ke lantai, terpampanglah pemandangan nan Indah. Gadis sexy tinggi dan ramping dengan buah dada yang menggiurkan, hanya menggunakan celana dalam merah ini. Dalam keadaan berdiri saya menjilati buah dada Dina lagi, dan perlahan turun ke perut sambil tangan kanan saya membelai-belai selangkangan Dina yang sudah basah, dan tangan kiri meremas pantatnya yang kenyal. Lalu kedua tangan saya mulai meloroti celana dalam Dina yang sudah basah itu. Dan mendorong tubuhnya perlahan sehingga Dina terduduk di sofa kembali. Tanpa buang waktu lagi, ku buka kakinya dan oooo mak….. tempenya begitu rapih tak berbulu. Kelihatan sekali Dina selalu merawat tempenya dengan baik. Begitu kudekatkan mulutku ke tempenya, tercium bau harum, dan perlahan ku jilat tempenya, ohhhhh Dina langsung melenguh…..
“Dave hayoooo …. Ohhhhh …. Enak Dave……….”

Setelah orgasme Dina redah, saya pun berdiri membuka baju dan celana saya, sehingga saya tinggal memakai celana dalam. Padahal rencana saya mau duduk di sebelah Dina, eh belum sempat melangkah , Dina langsung menyambar pinggang saya. Dalam keadaan duduk, wajah Dina pas di selangkangan saya yang sedang bediri. Tanpa ba bi bu, Dina langsung melorotkan celana dalam saya, ahhh lega akhirnya bebas juga si batang pen†s untuk berdiri.
Dina sempat terdiam beberapa detik memandangi jalan tolku yang memang sudah keras sekali sampe berdenyut-denyut. Dipegangnya katong pelirku sambil dijilat-jilatnya batang kemaluan ku. Dan mulai mengulum kepala jalan tol ku pelan2. Ahhhh ooooooo hhhh bener2 enak , oh mulut dan bibir Dina bener2 lembut dan nikmat….
Lalu Dina mulai melahap jalan tolku pelan2, aku memejamkan mata dan ooooohhhhhhhh saya merasakan kenikmatan luar biasa, ternyata Dina mengulum pen†sku sampe habis, ya ampun siapa sangka seorang Dina bisa melakukan Deep Throat???? Saya sungguh terkejut. Saya sampe mengerang aahhhhh ahhhhh.

Pelan2 Dina maju mundur kepalanya untuk mengocok pen†sku dengan bibir nya.
Belum hilang rasa kaget di Deep throat sama Dina, tiba2 dalam keadaan Deep Throat, Dina menjilat kantung pelirku, ya ampunnnn…. Kog Dina bisa expert begini yah??? Ah sebodo amat lah, ini bener2 nikmat sekali. Dalam hati saya goblok2in si Hendry suami Dina yang mau sama abg2 bau kencur yang mungkin keahliannya nggak ada setengah dari Dina.
Karena lemas kenikmatan, saya mulai bergerak ke arah sofa dalam keadaan mulut Dina masih mengulum pen†sku. Di sofa aku langsung duduk, dan benar2 menghayati isapan2 Dina. Kali ini gantian Dina yang berlutut didepan selangkangan saya. Gabungan isapan, jilatan pelir, dan kocokan dari tangan Dina yang lembut membuatku tak tahan lagi. Langsung aku bilang ke Dina, “Din udah mau keluar nih”. Dina bukannya mencabut jalan tolku dari mulutnya malahan makin bersemangat men –Deep throat jalan tolku dengan cepat dan kencang, sambil dibantu kocokan tangannya. Mkin kencang, makin cepat, ooohhh ohhhh argghhhhhhh crottttttttttttt crrotttttttt crooottttt croottttttttt , empat kali semburan kencang sperma ku langsung ditelan oleh Dina. Dina pintar sekali dalam memainkan pen†s yang sudah ejakulasi. Dengan lidahnya dan pijatan tangannya, dibersihkan sperma yang tertinggal di batang pen†s. Setelah bersih semua, Dina berdiri. Lalu Dina mulai bergoyang-goyang mengikuti irama house music yang dipasang di ruang karaoke tersebut. Sungguh erotis gaya nya. Sampai2 si Edo nggak tahan dan dalam keadaan bugil, Edo menghampiri Dina dan menempel di belakang Dina, memegang pinggul Dina dan ikut bergoyang seirama dengan Dina. Oh sungguh pemandangan yang merangsang. Dina tidak lepas menatap tajam ke mata ku. …

Sambil bergoyang dengan gaya yang erotis, Dina menatap mata ku. Dina tak menghiraukan Edo yang sudah menempel ketat dibelakang dia. Tak lama Edo merangkul dari belakang dan memegang kedua buah dada Dina yang menggairahkan itu. Dina tetap tidak menghiraukan perlakuan Edo, malahan Dina mengangkat kedua tangannya dan meliuk-liuk kan badannya dengan gaya yang sangat erotis.

Aku yang disuguhi tontonan yang sangat merangsang ini mau gak mau pen†s ku mulai tegak lagi. Edo yang juga sudah terangsang abis, mulai menggerayangi tubuh Dina dari belakang, satu tangan di dada Dina, satu tangan di selangkangan Dina, dan mulai menggosok-gosok kemaluan Dina. Kelihatannya Dina sangat menikmati perlakuan Edo, tapi Dina tetap tidak memberikan respon ke Edo, mata Dina tetap menatap tajam ke mataku.

Hati ku berdebar tak karuan melihat pemandangan yang sangat sexy ini, sambil duduk aku mulai mengurut-urut pen†s ku sendiri pelan2. Karena sudah nggak tahan sekali, akhirnya aku menyerah. Aku berdiri dan menghampiri Dina yang sedang digerayangi oleh Edo. Posisi Dina sekarang ditengah antara aku dan Edo. Dina menaruh tangannya dipunggungku, dan aku pun mulai bergoyang mengikuti irama tubuh Dina. Dengan buas Dina menyambut bibirku dan menjilat2 lidah dan rongga mulutku, dan aku menyambut lidahnya dengan tak kalah ganas. pen†s ku sudah berdenyut-denyut, dan Dina tau benar karena pen†sku menempel di gundukan tempenya. Dengan sedikit memutar badan, Dina menoleh ke arah Edo dan membisikkan sesuatu ke Edo. Setelah menerima entah bisikan apa itu, Edo mundur dengan pelan dan kembali dengan gadis panggilannya. Oohhh ternyata Dina hanya ingin berdua dengan diriku. Sambil menarik pen†sku, Dina mengajak ku bertempur di sofa.

Dina membawa diriku untuk duduk di sofa sedangkan Dina kembali ke selangkangan ku dan mulai menjilat-jilat pelir ku. Akh hangat dan lembut, permainan lidah Dina memang benar2 hebat. Dari pelir, lidah Dina perlahan naik ke batang pen†s ku, dan akhirnya sampai ke kepala pen†s ku. Pelan2 Dina menjilat dan mengulum pen†sku lagi. Plop..plop…plop…. ah suara hisapan Dina yang begitu merangsang, makin lama gerakan isapan Dina makin cepat dan makin dalam, sampai Deep throat lagi dengan cepat.

Setelah Dina puas menikmati pen†s ku, dia berdiri dan duduk menghadapku di pangkuanku. Dan tanpa dikomado lagi, dia mengabil pen†s ku dan diarah kan ke lobang tempenya. Pertama digesek-gesek kan kepala pen†s ku ke bibir tempenya, akh geli2 nikmat, dan akhirnya dia mulai turun sedikit dan masuk lah kepala pen†s ku ke dalam tempe Dina. Oohhhh nikmatnya, hangat dan sungguh sempit. Sempat terpikir olehku , kog udah ada anak masih peret gini yah???Mungkin melahirkannya dengan operasi kali???? Dah nggak pusing, lintasan pikiran itu aku buang jauh2 karena aku ingin sekali menikmati momen pertama pen†s ku memasuki lubang tempe Dina.

Setelah beberapa kali kepala pen†sku keluar masuk lobang tempe Dina, perlahan Dina menurunkan seluruh badannya sehingga seluruh batang pen†s ku masuk ke lobang tempe Dina. Ini adalah sensasi yang tiada tara nya. Lobang tempe Dina yang sempit dan hangat membungkus batang pen†sku dengan ketat. Perlahan-lahan Dina mulai bergoyang maju mundur beberapa kali, dan mulai bergoyang naik turun.

“Akhhhh…akhhhhh ehhhhh hmmmmmmmmm ahhhhh” suara desahan ku dan Dina udah bercampur. Lobang tempe Dina yang sempit itu serasa mengurut-urut batang pen†s ku, benar2 suatu kenikmatan yang tak terlukiskan. Dina terus memompa batang pen†sku dengan liar, makin lama gerakannya makin ganas. Lama sekali Dina bergoyang ke atas dan ke bawah memompa pen†s ku, benar2 kuat sekali Dina, mungkin ini jg hasil dari aerobik sehingga kekuatan dan ketahanan tubuh Dina begitu hebat. “plok..plok…plok…plok…” bunyi yang dihasilkan begitu keras sampai music di ruang karaoke pun kalah.

Dina begitu bersemangat memompa pen†s ku, dia tidak menghiraukan sekelilingnya lagi, terus dia menggenjot pen†s ku diatas pangkuanku. Mulut ku tak hentinya menjilat dan memainkan puting susu nya bergantian. Keringat mulai membasahi tubuh Dina, oooo makin sexy kelihatannya. Dengan napsu ku jilatin keringat Dina yang membasahi leher dan dada nya. Tiba2 Dina mulai memompa pen†sku nggak karuan, tanpa irama dan tempo , dia terus menggenjot seperti kesetanan, sambil mulutnya meracau tak karuan” aahhhhh ahhhhhh ahhhhhhh ahhhhhhhhhh ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh” Dina mendekap diriku sambil terus memompa pen†s ku keluar masuk tempenya, tapi frekwensinya mulai berkurang…. Ternyata dia sudah mengalami orgasme yang begitu dhasyat. Terasa cairan mengalir sampai ke pelir ku. Dina diam dan tetap dalam keadaan pen†sku di dalam tempenya , Dina menaruh kepalanya dipundakku. tempenya terus berdenyut seperti memijit pen†sku. Dina menjilati pipi, leher, dan telinga ku. Napasnya sudah nggak karuan. Matanya yang sayu karena kelelahan membuat pemandangan yang makin sexy.

Setelah mengatur napas, Dina ku dudukan disamping ku. Kini saatnya aku yang beraksi. Kurebahkan Dina di sofa, dan aku mengangkat satu kaki Dina di pundak ku. Ku arahkan pen†s ku yang masih keras itu ke lobang vag†nanya. Sekali tekan blesssss masuk semua batang pen†s ku ke dalam tempenya. Aku mulai bergerak maju mundur dan menyodok lobang tempe Dina. Dina mengerang erang dengan sangat erotis. Aku mulai mempompa pen†s ku ke dalam tempe Dina dengan cepat. Buah dada Dina yang besar itu bergoyang-goyang dengan kencang. Sambil menggenjot makin cepat kuraih kedua buah dada Dina dan meremas-remas nya dengan ganas. Aku terus menghujam pen†s ku ke dalam tempe Dina dengan makin cepat dan keras. Teriakan Dina makin keras, keringat mulai bercucuran dan makin merangsang. Tiba2 Dina teriak,” Dave aduh Dave…. Ooohhh ohhhhh aku mau ke….., luuu….. aaarrhhhhhhhhhh, ahhhh ahhhhhh…oooo h…. ahhhhhhhhhh” Ternyat Dina mendapatkan orgasme yang ke dua nya. Saat itu aku sudah tidak bisa mikir apa2 lagi, kenikmatan tiada tara membuat diriku bergerak layaknya kesetanan. Genjotan makin ku percepat, aku tidak memberikan kesempatan buat Dina untuk mengambil napas. Tak henti-hentinya ku hajar tempe Dina dengan pen†sku, sampai akhirnya aku merasakan pen†sku akan meledak. Sodokan pen†sku makin kencang dan cepat ,” ahhh ahhhhh haaaaaaaaaaaaa aarrghhhhhhhhhhh” tak tahan lagi akhirnya kusemprotkan cairan mani ku di dalam lobang Dina, “ ahhhhhh crotttttttt….. crotttttt ….crotttttttttt…croottttttt…… “ pen†sku menyemburkan sperma seperti tidak habis2, benar2 ejakulasi terhebat yang pernah saya rasakan.

Aku menjatuhkan diriku diatas tubuh Dina dalam keadaan pen†sku masih di dalam tempe Dina. Sekali lagi tempe Dina memijit pen†s ku dengan lembut, sampai akhirnya pen†sku mulai lemas dan keluar dengan sendirinya dari tempe Dina. Aku dan Dina saling berciuman dengan mesra, lidah kita bermain dengan lembut dan pelan.

Aku duduk di sebelah Dina yang masih terkulai lemas di atas sofa. Ku ambil segelas minuman dingin dan kuberikan ke Dina. Dina tersenyum dan membisikan “thanks yah Dave, nikmat sekali.”
Malam itu, aku mengantarkan Dina pulang, sampai di rumahnya, kami sempat bertempur 1 kali lagi sebelum aku pulang. Semenjak itu , kapan ada kesempatan, kita pasti mengulang kenikmatan itu kembali. Dina dan istriku masih berteman baik. Dan rahasia kita berdua masih tersimpan aman sampai sekarang.

Multi Orgasme


Saya adalah seorang pegawai di salah satu perusahaan swasta di Jakarta, usia 32 tahun, tinggi saya 170 cm berat 60 kg, postur yang ideal dan seimbang katanya, nggak gendut, nggak kurus, cukuplah, agak putih bersih dan sehat, serta perkenalan saya dengan Indah yang begitu cantik, memukau dan seksi.

Terima kasih buat kepada teman-teman atas emailnya, serta dengan maksud sekaligus menjawab dan merespose email teman-teman yang begitu banyak dan mengharapkan diteruskannya cerita saya ini, terutama bagaimana permainan sex kami, sehingga Indah dapat merasakan multi orgasme.

Maka untuk menyambung cerita lanjutannya, terpaksa saya mengutip ulang sedikit cerita saya sebelumnya seperti dalam judul diatas, dengan penambahan cerita yang lebih terfokus.

*****

Setelah Indah duduk dan istirahat kamipun membuka percakapan, Indah begitu ramah dan pintar mengolah kata-kata sehingga suasana dan obrolan menjadi sempurna, dan akrap, inilah yang menjadi bagian terpenting bagi kami dalam mengolah permainan sex yang sempurna untuk menciptakan multi orgasme, karena percakapan dan pengenalan satu sama lain dapat memberikan dorongan terciptanya sex yang baik.

Kekecewaan dia dengan suaminya yang kurang bisa memberikan kehangatan sangat dipengaruhi persoalan kurangnya komunikasi, tidak adanya keterbukaan, dan kelelahan suami dapat saja menyebabkan tidak harmonisnya hubungan sex yang seimbang, karena di lain pihak istri menjadi haus akan sentuhan dan kehangatan laki-laki, siapapun dia orangnya, yang penting bisa memberikan kehangatan.

Percakapan terus berlanjut, yang akhirnya aku arahkan pada situasi untuk menciptakan suasana yang tenang, dan romantis, ku nyalakan radio dengan lagu-lagu yang lembut, yang bisa memberikan suasana damai, dan menyejukkan hati, dengan maksud untuk menghilangkan beban pikiran yang mungkin berada pada kami berdua.

Akhirnya rangsangan-rangsanganpun aku mulai dan Indah terlihat mendongak menahan birahi yang sudah semakin tinggi, terlihat bibirnya merekah basah, aku nggak tahan dan spontan kucium dan kulumat bibirnya, ternyata dibalas dengan buas oleh Indah, bibir kami menyatu dan lidah kami saling mengulum, tangan kami bergerilnya mencari titik-titik rangsang, ciumanpun berlangsung cukup lama, kemudian tanganku berusaha untuk membuka pakaian yang dikenakannya, bibirku beralih ke telinga Indah, dia pun berteriak.
“aahh.. say geli.., geli say”
Tapi itu tidak kuhiraukan terus aku hisap-hisap lembut telinganya, kemudian bergeser ke belakang telinganya yang ternyata merupakan salah satu titik kelemahan Indah, dia begitu terangsang.

“Heemm say.. oaauu, geli, enak truss akkhh.., oouu.. geli say aaooww”
Dia trus merintih geli, enak katanya, bajunya terbuka langsung kulempar ketepi.
“Wooww kamu benar-benar cantik, Say”
Putih mulus dengan payudara yang menantang yang tertutup BH hitam, kuraba kaitan BH-nya, kulepas dan wow putih mulus dengan dua bukit payudaranya yang menantang, ku sentuh putingnya yang sudah mengeras dan memerah.
“aahh.. aakhh”
Dia begitu semakin terangsang akibat telinga dan putingnya ku mainkan badannya liar mengelinjang keenakan.
“oouuhh say, teruss, enaak say”.
Indah terus mengeluh dan keenakan membuatku semakin terangsang untuk menikmati tubuhnya, kupindahkan bibir turun kebawah, ku jilati lehernya yang putih mulus, ku kecup berulang-ulang hingga dia kegelian, turun terus kebawah kudapati putingnya, lalu kuhisap lembut, keras dan lembut lagi.
“aahh.. ouuhh teruss say.. enak sayy”.
Tampak putingnya sudah semakin memerah, kujilati dan ku hisap bergantian puting kanan lalu kekiri, seperti bayi yang kehausan, dia semakin menggelinjang liar tubuhnya, dan berteriak-teriak, tanganku juga turut aktif, ku raba perutnya halus ketekan sedikit demi sedikit antara pusar dan tempenya, keras teraba dan tumbuh bulu-bulu halus disekitar itu.

Kubuka celananya dan kuploroti, tangan Indah turut membatu hingga aku tidak mengalami kesulitan untuk menelanjanginya.
Lagi-lagi pemandangan yang sempurna, kulihat gundukan kecil menantang disela-selah selangkangannya, ditutupi CD warna hitam, ku raba, ku jamah dan ku usap selangkangannya, pahanya halus mulus, dia semakin liar dan segera kubuka CD hitamnya kuraba dan ternyata sudah basah, dia begitu terangsang dan sangat menikmatinya, lama kumainkan itilnya, dengan jariku dia berteriak keras, “Akkhh.. sayy enakk sayy” suaranya bergetar diiringi liarnya liuk-liuk tubuhnya, jariku liar keluar masuk kedalam tempenya kutekan lembut.
“Aoo.. enak.. ahh sayy, teruuss, aakkh”, dia nggak tahan.

Lama kumainkan jariku didalam dan menekan halus itilnya, dia trus mengeliat liar tubuhnya, kulepas bibirku dalam putingnya langsung ku papah dia menuju kasur dan merebahkan indah duduk di tepi kasur, sambil berjongkok ku hisap itilnya, lidahku bermain di rongga tempenya dia melengguh panjang
“Akkhh.. say.. enak, say aku mau pipis nih akhh”
“Keluarkan”, jawabku karena kutau itu adalah orgasme yang akan terjadi.
“Akkhh.. keluar sayy.. akk, enakk, ngilu.. akh.. ngelayang saayy aku ngelayang.. akkhh”
Tidak habis-habisnya dia berteriak, badannya bergetar, kubiarkan dia mengekpresikanya, lidahku trus bermain halus menghisap lembut itilnya, akhirnya dia lemas dan berbaring merebahkan badannya di kasur, tubuhnya masih mengejang, namun lidahku masih truss bergerilya didalam tempenya, menghisap lembut itilnya, membantu dia mengekpresikan gairahnya, agar lepas dan melayang.

Tiba-tiba Indah bangkit langsung memeluk dan menciumku.
“Thanks honey”, kamu pintar sekali.
“Yup say, gimana enak?”
“Woow fantastik sekali, melayang, terbang nih rasanya, aku kalah 1:0 nih sama kamu”.
Sambil bicara Indah langsung meraih selangkanganku dan menangkap senjata andalanku, dia memohon.
“Beri saya ini Hon?”.
Tanpa menunggu jawaban, dia langsung membuka celana panjang dan CD saya, langsung senjata andalanku keluar dengan berdiri tegak, menantang. Indah langsung terbelalak matanya melihat benda dihadapannya, dia pegang erat seolah tidak rela burung itu terbang meninggalkannya.
“Fantastik honey, bener kamu bilang, panjang betul, hampir menyentuh puser kamu nih”
“He he he”, aku pun tertawa.
“18 cm Hon.., centi demi centi hingga ujung tempe kamu akan tersentuh senjataku ini”.
Tanpa menunggu waktu lagi dia langsung mengelus meremas halus, dan mengocoknya senjataku.
“Ackkh.. enak honey.., trus say.. akkh”, aku melenguh keenakan.
Sambil tanganku bermain di payudaranya, kuremas halus dan kusentuh putingnya lembut. Indah pun terbangkit lagi gairahnya, kemudian diarahkan senjataku ke mulutnya, hanya bisa masuk setengah dari senjataku dimulutnya, dihisap lembut, maju mundur berirama, senjataku masuk dalam mulutnya.

“Enak honey akkhh”
Aku merasakan kenikmatan yang tiada tara, ternyata Indah terlalu pintar dalam memainkan senjata ku.
“Akkhh enak.. geli say.. trus say”, aku memohon.
Lama dia memainkan senjataku, akhirnya dia terangsang berat, akibat suara-suara yang keluar dari mulutku, dan sentuhan-sentuhan tanganku pada titik-titik rangsangannya, di payudara, telinga, lehernya, dan remasan-remasan rambut yang ku sentuh halus.

Kemudian dia bangkit dan melepaskan senjataku dalam mulutnya, diapun merengek dan meminta untuk segera memasukkan senjataku ke dalam tempenya yang sudah gatal ingin segera diteMbak, akupun mengiyakan dan langsung naik menuju tempat tidur dengan posisi duduk dengan kaki kulipat, Indah mengikuti langkahku dan berdiri di atas tempat tidur kemudian melebarkan kakinya didepanku, tempenya persis di hadapan mukaku, dia ingin membungkuk turun, langsung ku cegah, tanganku meraih pahanya, kesentuh halus tempenya dengan bulu-bulu halus menantang.

“Akkhh.. Hon, gatal nih cepet donk masukkan”
Aku tak menghiraukan permohonannya langsung kuarahkan mulutku ke tempenya, kuhisap lagi lembut itilnya dia bergetar dan
“Ahhkk gatall.. akkh trus.. Hon, enaakk”
Bicaranya bergetar, pantatnya bergoyang bagai Inul menari, tangannya menjaMbak rambutku, bertubi-tubi.
“Hemm.. hemm”, terdengar lagi suara dalam mulut indah, dia kegelian dan merintih, lama lidahku bermain di tempenya, hisap, gigit, jilat lidahku bermain.
Pada satu ketika Indah berteriak, “Please honey.. nowww..!, masukin sekarang sayy” dia terus berteriak meminta untuk segera dicoblos, namun aku trus saja mengigit lembut, menjilat, dan menghisap itilnya.
“Kamu jahat Ed..!” teriaknya lagi, sambil diikuti dengan melelehnya air dari dalam tempenya, ternyata Indah mengalami lagi orgasme yang kedua.
Pada saat orgasme, kaki Indah lemas, lunglai, kemudian sambil menjaMbak rambutku badannya turun, dengan selangkangan yang terbuka dan tempenya yang menganga langsung ku sambut tempenya dengan senjataku.
“aaooww” teriak halus indah, karena senjataku langsung masuk ke dalam tempenya.
Dalam situasi orgasme, kemudian ku bantu dia dengan memasukkan senjataku perlahan-lahan, centi demi centi senjataku masuk kedalam tempenya yang sudah basah kuyup, dan kurasakan hangat tersentuh dalam senjataku yang panjang ini, Indah pun berteriak-teriak keenakan.
“Hemm.. ackk.. enak Hon.., akkh”. Dia terus berteriak seperti itu, nikmat rasanya.
5 centi, 10 centi dan akhirnya masuk seluruhnya senjataku ditelan tempenya.
Dan indaHPun berteriak, “Ahh Honey masuk semua nih, akk enak.. enak, enak”, seperti anak kecil yang terlalu gembira mendapatkan permen kesukaanya.
Sambil bergetar, badannya turun naik berirama menikmati senjataku.
“Achh.. achh” mulut Indah nggak bisa diam dia terus berteriak keenakan.
“Achh.. enak, enak, aku baru ngerasain ini Hon, enaakk.., enak bener jalan tol kamu, enak.. aduh tembus nih, enakk”
Aku pun mengikuti ekspresinya, kubantu dia dengan bisikan suara-suara yang mengairahkan.
“Hemm.. trus honey.. rasakan kenikmatan ini, lakukan kemauanmu, truss.., terserah kamu”.
Akhirnya pantatnya naik turun lebih cepat dengan bantuan tanganku menopang dipahanya, tak lama kemudian, dia berteriak lebih keras, sambil badannya bergetar hebat, tanda dia telah mencapai klimaks lagi, tubuhku dipeluk erat, genjotannya mulai bergerak perlahan.
“Ackkhh.. Ed keluar lagi.., akkhh.. enak”.
Ternyata sentuhan yang diterima tempenya dari senjataku membuat dia begitu menikmatinya centi demi centi sangat dia rasakan.
Sejenak terpikir olehku aku begitu heran kenapa aku belum juga keluar ejakulasi, ternyata inilah yang membuat aku bisa bertahan, rasa ingin memuaskan pasangan membuatku begitu perkasa di hadapannya.

Akhirnya kami istirahat sebentar untuk memulihkan stamina Indah, aku khawatir dia terlalu lelah setelah menikmati 3 kali orgasme.

Recent Posts